Coffee Morning, Kajari Selayar Ungkap Ketimpangan Pembangunan di Wilayah Kepulauan
 |
| Coffee Morning, Kajari Selayar Ungkap Ketimpangan Pembangunan di Wilayah Kepulauan |
SELAYARKINI – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kepulauan Selayar, Apreza Darul Putra, S.H., M.H., menyoroti kesenjangan pembangunan antara wilayah daratan dan kepulauan dalam kunjungan kerjanya ke lima kecamatan kepulauan.
Didampingi Kasi Intelijen Alim Bahri, S.H., serta sejumlah staf, Kajari mencatat persoalan mendasar yang masih dihadapi masyarakat pulau. Mulai dari terbatasnya pasokan listrik, buruknya jaringan komunikasi, hingga infrastruktur yang jauh tertinggal dibandingkan wilayah daratan.
Temuan ini disampaikan dalam acara Coffee Morning bersama insan pers di Selayar, sekaligus menjadi momen perpisahan Alim Bahri yang akan bertugas di Kejaksaan Negeri Boalemo, Gorontalo.
Dalam diskusi hangat tersebut, Kajari juga menyinggung kendala implementasi Aplikasi Jaga Desa yang digagas untuk mendukung pelayanan publik di desa. Sayangnya, banyak desa di kepulauan belum memiliki akses internet dan listrik yang memadai, membuat program ini sulit dijalankan secara optimal.
"Sebagai solusi sementara, pembaruan data aplikasi bisa dilakukan di kantor kecamatan yang sudah memiliki fasilitas pendukung," ujar Apreza.
Selain persoalan teknologi, warga juga menyampaikan berbagai keluhan lain, seperti kondisi jalan yang rusak, terbatasnya akses terhadap layanan hukum, dan minimnya perhatian negara terhadap pemenuhan hak-hak dasar masyarakat pulau.
Momentum peringatan HUT Kejari Selayar ke-45 menjadi panggung bagi Kajari untuk menyerukan pentingnya pemerataan pembangunan.
> “Warga kepulauan bukan sekadar angka dalam statistik. Mereka berhak atas listrik, internet, jalan layak, dan layanan publik seperti warga daratan,” tegasnya.
Apreza mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk segera bertindak melalui kolaborasi lintas sektor demi mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan merata bagi seluruh masyarakat Kepulauan Selayar.
