Kasus Dugaan Penganiayaan di Selayar: Korban Tolak Berdamai dengan Kades, Ungkap Kronologi Kejadian

Gambar ilustrasi dengan situasi kejadian

SELAYARKINI – Kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan Kepala Desa (Kades) dan Kepala Dusun (Kadus) di Desa Lowa, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, terus bergulir. Korban, Muh Arsyad (66), secara tegas menyatakan tidak ada kata damai dalam kasus yang sudah dilaporkan ke Polsek Bontosikuyu ini.

Penegasan tersebut disampaikan Muh Arsyad di hadapan keluarganya pada Senin, 21 Juli 2025. Sikap ini menunjukkan keseriusan korban untuk melanjutkan proses hukum terhadap terduga pelaku.

Muh Arsyad mengungkapkan kronologi kejadian yang menimpanya. Peristiwa ini terjadi di Aula Kantor Desa sekitar pukul 11 siang. Saat itu, kegiatan yang berlangsung sebenarnya sudah menjadi agenda resmi dan telah disesuaikan dengan kesepakatan sebelumnya terkait pelaksanaannya di kantor. Permasalahan antara pihak peternak dan pemilik kebun pun sejatinya sudah memiliki keputusan, dan saat ini hanya tinggal menunggu proses pelaksanaan pembayaran. Pihak Satpol PP dan Babinsa hadir semata-mata untuk memfasilitasi penyaluran kepada Muh Arsyad. Jadi, permasalahan utama sebenarnya telah selesai.

Namun, secara tiba-tiba, Kepala Dusun Pondang menarik keluar istri Muh Arsyad dari ruang pertemuan pada hari itu juga. Menyaksikan hal tersebut, Muh Arsyad berinisiatif untuk mengamankan istrinya. Akan tetapi, pada saat itu Kepala Desa justru mendorong Muh Arsyad hingga nyaris terjatuh. Akibat kejadian tersebut, dada sebelah kiri Muh Arsyad terasa sakit dan tekanan darahnya meningkat.

Pihak kepolisian Sektor Bontosikuyu telah menerima laporan tersebut dan diharapkan segera menindaklanjuti proses penyelidikan untuk mengungkap fakta sebenarnya dari kasus dugaan penganiayaan ini. Penolakan damai dari pihak korban mengindikasikan bahwa kasus ini kemungkinan akan berlanjut ke ranah hukum yang lebih serius.