Kelalaian Diduga Jadi Penyebab Tongkang Hantam Stasiun Pendeteksi Dini Tsunami di Selayar
SELAYARKINI – Sebuah tongkang bermuatan pasir menabrak dan menghancurkan Stasiun Pasang Surut Air Laut Pendeteksi Dini Tsunami di Pelabuhan Rauf Rahman Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa pagi (21/10) sekitar pukul 08.00 WITA. Insiden ini diduga kuat terjadi akibat kelalaian dalam pengoperasian tongkang.
Benturan keras menyebabkan stasiun pasang surut yang berperan vital dalam sistem peringatan dini tsunami mengalami kerusakan total dan tidak dapat berfungsi. Kerusakan tersebut berpotensi mengganggu jaringan pemantauan tsunami nasional di wilayah perairan Indonesia bagian timur.
Tim Penyidik UPP Kelas III Selayar kini memfokuskan penyelidikan pada aspek keselamatan dan kepatuhan prosedur operasional kapal. Dugaan sementara mengarah pada kurangnya pengawasan dan kesalahan manuver oleh pihak pengelola tongkang saat bersandar di area pelabuhan.
“Kami mendalami indikasi kelalaian dalam pengoperasian tongkang, termasuk apakah ada pelanggaran terhadap prosedur keselamatan pelayaran,” ujar Basri, penyidik UPP Kelas III Selayar, saat dikonfirmasi Pewarta
Sejumlah saksi di sekitar pelabuhan menyebut tongkang tersebut sempat kehilangan kendali akibat arus kuat sebelum menabrak struktur stasiun pasang surut. Namun, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan teknis untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut.
Hingga kini, pihak pengelola tongkang belum memberikan keterangan resmi. Otoritas pelabuhan dan instansi terkait tengah menilai tingkat kerusakan serta langkah-langkah pemulihan yang harus segera dilakukan.
Kehancuran fasilitas penting ini menjadi peringatan keras terhadap lemahnya pengawasan dan tanggung jawab dalam aktivitas pelayaran di wilayah Selayar. Para ahli menilai, setiap operator kapal wajib mematuhi standar keselamatan dan prosedur navigasi untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
