QR Code Difoto Petugas, Warga Selayar Kehilangan Kuota BBM 120 Liter
SELAYARKINI – Dugaan penyalahgunaan QR Code untuk pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite di APMS Bua-bua milik PT. Tanrijaya Utama Benteng Selayar, dengan kode SPBU 7592801, membuat resah sejumlah pemilik QR Code sah. Kasus ini mencuat setelah seorang warga, Andi Nurfaisal, mengungkapkan pengalaman tak menyenangkan melalui akun Facebook pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Andi mengisahkan bahwa beberapa hari sebelumnya ia membeli BBM di SPBU dekat jembatan Bua-bua. Saat itu, petugas SPBU meminta dan memfoto QR Code miliknya. Namun, ia baru menyadari kejanggalan ketika hendak membeli BBM kembali, karena kuotanya sudah habis meskipun ia mengaku tidak pernah melakukan pembelian sebanyak itu.
"Hati-hati beli BBM di Pertamina Benteng (Selayar) yang dekat jembatan Bua-bua. Beberapa hari yang lalu saya beli BBM, kemudian saat meminta QR Code, petugasnya memfoto QR Code saya. Hari ini saya baru sadar kuota saya sudah habis padahal tidak pernah beli," tulis Andi dalam postingannya.
Andi juga menduga bahwa QR Code miliknya telah disalahgunakan untuk pembelian hingga 120 liter Pertalite, melebihi batas normal konsumsi pribadi, yang berujung pada habisnya kuota subsidi miliknya tidak hanya itu, Ternyata bukan cuma saya yang jadi korban, sebulan yang lalu ada juga yg membuat review qr codenya di curi di APMS yang sama.
Unggahan tersebut langsung memicu reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam dugaan penyalahgunaan tersebut dan mendesak Pertamina maupun pihak terkait untuk segera menindaklanjuti. Sejumlah komentar juga menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menyerahkan QR Code ke petugas SPBU. Kejadian ini menandakan adanya Calo gaya baru.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak APMS Bua-bua maupun Pertamina terkait dugaan penyalahgunaan tersebut. Namun, insiden ini membuka sorotan baru terhadap celah penyalahgunaan dalam sistem digitalisasi distribusi BBM bersubsidi yang semestinya mempermudah, bukan merugikan masyarakat.