MBG di Selayar Dinilai Tak Serap Sayuran Petani, Bahan Justru Didatangkan dari Luar
SELAYAR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepulauan Selayar menuai kritik dari kalangan petani. Mereka menilai program yang dibiayai dengan anggaran miliaran rupiah itu tidak memberi ruang bagi hasil bumi lokal untuk terserap dalam penyediaan bahan pangan.
Arpin, petani dari Dusun Tanah Harapan, Desa Bontotangnga, mengaku kecewa karena hasil panen mereka tidak pernah dilibatkan.
“Di sini banyak sayur dan padi, tapi tidak pernah ditanya apalagi diajak kerja sama. Padahal mestinya bisa untuk program makan gratis itu,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Senada, Usman, petani dari Dusun Palemba, Desa Kalepadang, mengatakan seharusnya MBG menjadi peluang bagi petani kecil.
“Kalau pemerintah ambil bahan dari petani sekitar, kami pasti lebih bersemangat bertani. Sekarang justru bahan-bahan didatangkan dari luar, jadi kami hanya jadi penonton,” ungkapnya.
Kritik petani ini mempertegas desakan agar Pemkab Selayar lebih transparan dan mendukung terkait pemasok bahan MBG. Sejumlah pemerhati juga menilai tanpa melibatkan petani dan nelayan lokal, program MBG hanya akan menguntungkan pihak tertentu dan kehilangan manfaat ganda bagi masyarakat desa.
“Seharusnya MBG tidak hanya soal gizi anak sekolah, tapi juga memberdayakan ekonomi warga. Kalau petani dan nelayan dibiarkan jadi penonton, berarti ada yang salah dalam konsep pelaksanaan program ini,” tegas seorang aktivis pemerhati kebijakan publik di Selayar.