BREAKING NEWS

Nelayan Takabonerate Kecewa, PKS Keramba Tak Kunjung Jelas: "APA MAUNYA BALAI TN TAKABONERATE"


Nelayan Takabonerate Kecewa, PKS Keramba Tak Kunjung Jelas: "APA MAUNYA BALAI TN TAKABONERATE"

SELAYARKINI  – Janji tinggal janji. Itulah yang dirasakan para nelayan dan pedagang ikan hidup di Taman Nasional (TN) Takabonerate. Sudah hampir tiga bulan mereka gigit jari, menunggu kejelasan soal Perjanjian Kerjasama (PKS) pengelolaan keramba ikan. Akibatnya, aktivitas pembelian ikan terhenti total.

"Ini sama saja menghambat program ketahanan pangan," ungkap salah satu pedagang ikan yang enggan disebut namanya. "Sudah hampir tiga bulan keramba kami tutup, menunggu PKS dari balai, tapi tidak jelas kapan keluarnya. Kita juga mau makan ini, Pak. Anggota nelayan juga terus mendesak supaya dibuka pembelian."

Kekecewaan ini makin menjadi-jadi lantaran mereka merasa adanya perlakuan tidak adil. Sementara keramba mereka dilarang beroperasi, ada pihak lain yang bebas membeli ikan. Bahkan ada yang terang-terangan menggunakan kapal langsung masuk ke taka-taka untuk menangkap ikan, namun tidak ada tindakan dari petugas.

"Yang bikin heran itu kenapa ada yang terus membeli dan kerambanya tetap buka? Sementara kita yang orang kawasan hanya bisa nonton dan takut protes," tuturnya. "Kami takut PKS kami dipersulit."

Para nelayan pun menuntut transparansi. Mereka meminta Balai TN Takabonerate untuk memperlihatkan PKS yang sudah terbit, agar semua pihak bisa melihat dan memeriksa.

"Apakah verifikasinya sudah benar? Jangan sampai hanya formalitas dan nelayan yang didaftar namanya tidak jelas. Ini perlu pembuktian supaya adil," tegasnya.

Situasi ini semakin pelik karena minimnya informasi dan konfirmasi dari pihak Balai TN Takabonerate. Para nelayan berharap persoalan ini bisa segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah, agar perekonomian masyarakat Kepulauan Kawasan Takabonerate bisa kembali bangkit.

"Kalau mau dihentikan, sekalian hentikan semua. Kalau mau dibuka, sekalian dibuka juga semua saja," ujar seorang tokoh masyarakat nelayan, mewakili suara nelayan yang merasa terombang-ambing oleh kebijakan yang tidak jelas dan terkesan tebang pilih.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image