Seleksi PPPK 2025 Dirombak Total, Jalur Khusus Honorer Dihapus
![]() |
Seleksi PPPK 2025 Dirombak Total, Jalur Khusus Honorer Dihapus |
Jakarta - Pemerintah secara resmi mengubah format seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada tahun 2025. Tidak seperti tahun sebelumnya, kini tidak ada lagi jalur khusus bagi tenaga honorer. Seluruh peserta harus bersaing secara terbuka berdasarkan hasil tes.
Perubahan sistem seleksi ini diumumkan sebagai bagian dari kebijakan baru pemerintah dalam menata ulang rekrutmen ASN berbasis kompetensi dan transparansi. Pada seleksi PPPK 2024, tenaga honorer masih mendapatkan afirmasi berupa nilai tambahan berdasarkan masa kerja dan status kepegawaian. Namun mulai 2025, sistem afirmasi tersebut dihapus total.
“Tidak ada lagi nilai afirmasi pengalaman. Semua pelamar akan mengikuti seleksi berbasis CAT murni,” tulis Flores Pikiran Rakyat dalam laporannya pada Minggu (20/4/2025). Media itu juga menyebutkan bahwa seleksi tahun ini membuka peluang lebih besar bagi masyarakat umum, termasuk tenaga swasta.
Format seleksi terbaru ini memicu kekhawatiran dari kalangan honorer, terutama mereka yang telah mengabdi selama puluhan tahun namun belum diangkat menjadi ASN. “Bagi honorer, ini bisa jadi kabar buruk karena mereka harus bersaing langsung tanpa keistimewaan seperti tahun-tahun sebelumnya,” tulis Radar Kudus.
Selain itu, terdapat batas usia maksimal pendaftar yakni 35 tahun. Artinya, tenaga honorer baik negeri maupun swasta yang usianya di atas ketentuan tersebut tidak bisa lagi mengikuti seleksi ASN melalui jalur PPPK. Hal ini menuai beragam respons, terutama dari tenaga honorer senior.
Meski begitu, pemerintah menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan sistem seleksi yang lebih objektif dan adil. Pemerintah berharap, dengan skema seleksi yang baru, ASN yang terjaring benar-benar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan zaman.
Perubahan besar dalam seleksi PPPK 2025 menjadi tantangan baru bagi tenaga honorer yang selama ini mengandalkan afirmasi. Mereka kini dituntut untuk meningkatkan kemampuan agar mampu bersaing dalam seleksi berbasis murni tersebut.