BREAKING NEWS

UM Bulukumba Raih Pendanaan PDK 2025, Wujudkan Inovasi Pembelajaran Digital Kolaboratif

 

UM Bulukumba Raih Pendanaan PDK 2025, Wujudkan Inovasi Pembelajaran Digital Kolaboratif

Metropolitan, Bulukumba - Universitas Muhammadiyah Bulukumba kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dinyatakan lolos sebagai penerima Program Bantuan Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) Tahun 2025 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi.

Rektor UM Bulukumba, Dr. H. Jumase Basra, M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap capaian ini.

“Kami sangat bangga atas keberhasilan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia dalam meraih pendanaan ini. Ini menunjukkan komitmen dosen dan institusi dalam terus mendorong inovasi pembelajaran yang adaptif dan relevan di era digital. Semoga ini menjadi awal dari banyak kolaborasi digital yang bermanfaat bagi civitas akademika dan masyarakat,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu, 25 Juni 2025.

Ketua tim pengusul dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Juliana Rahman, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa program ini adalah langkah penting untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini.

“Sebagai ketua pengusul, saya meyakini bahwa pembelajaran digital kolaboratif merupakan langkah strategis dan relevan dalam menjawab tantangan pendidikan di era transformasi digital. Model ini tidak hanya memperkuat penguasaan teknologi peserta didik, tetapi juga membentuk keterampilan abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa pembelajaran digital kolaboratif mendorong peserta didik untuk menjadi subjek aktif dalam proses belajar.

“Melalui pendekatan ini, kami mendorong peserta didik untuk tidak sekadar menjadi penerima informasi, melainkan juga menjadi subjek aktif dalam proses belajar yang saling terhubung dan saling belajar satu sama lain. Platform digital memungkinkan fleksibilitas waktu dan tempat, serta memperluas peluang kolaborasi lintas sekolah, daerah, bahkan negara,” tambahnya.

Juliana menekankan pentingnya dukungan infrastruktur dan kolaborasi antarpendidik dalam implementasi program ini.

“Kami percaya bahwa dengan dukungan infrastruktur yang memadai, pelatihan bagi pendidik, serta semangat gotong royong dalam komunitas belajar, program ini dapat diimplementasikan secara efektif dan berkelanjutan. Harapannya, pembelajaran digital kolaboratif dapat menjadi solusi yang memperkuat sistem pendidikan dan menyiapkan generasi masa depan yang adaptif, inklusif, dan kompeten secara global,” tutupnya.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image