Klarifikasi Penuh Dalih, Netizen: Jangan Bodohi Rakyat dengan Kata Standar
![]() |
Klarifikasi Penuh Dalih, Netizen: Jangan Bodohi Rakyat dengan Kata Standar |
SELAYARKINI – Pernyataan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kepulauan Selayar, Andi Daeng, yang menyebut sepatu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) telah dibagikan sesuai standar kelayakan, justru memicu reaksi beragam dari masyarakat.
Netizen menilai pernyataan tersebut bertolak belakang dengan fakta di lapangan. Meski sepatu disebut telah diganti beberapa kali akibat kerusakan selama latihan, publik justru mempertanyakan efisiensi dan kualitas barang yang diadakan.
“Kalau sudah tahu medannya berat, kenapa sejak awal tidak pilih sepatu yang lebih kuat? Ganti berkali-kali justru makin boros anggaran, begitu ji kalau nu murah hargana "tulis salah satu warganet dalam kolom komentar unggahan berita tersebut di media sosial.
Sejumlah netizen lain bahkan menyindir bahwa pengadaan sepatu dengan harga terlalu murah hanya akan menimbulkan kerugian jangka panjang, karena harus terus-menerus dilakukan penggantian.
Kegeraman publik makin memuncak setelah klarifikasi dari Kaban Kesbangpol yang dianggap tidak menjawab inti masalah. Mereka menilai pernyataan tersebut hanya membela prosedur, tanpa menjelaskan secara transparan proses pengadaan dan kualitas barang yang diberikan kepada peserta Paskibraka.
Sebelumnya, Andi Daeng menegaskan bahwa seluruh perlengkapan, termasuk sepatu latihan, telah disalurkan sesuai prosedur dan standar. Ia juga menyatakan bahwa sepatu yang rusak akibat latihan telah diganti, dan tim teknis rutin melakukan pemantauan kondisi perlengkapan peserta.
Namun, pernyataan itu belum cukup meredam kritik publik. Netizen tetap meminta transparansi anggaran dan pengadaan perlengkapan Paskibraka, agar insiden serupa tidak terulang setiap tahun.
“Kami mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan semangat para peserta. Klarifikasi ini kami sampaikan agar masyarakat memperoleh informasi yang utuh dan memahami situasi secara proporsional,” pungkas Andi Daeng dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025), seperti dikutip dari media resmi Pemkab Kepulauan Selayar.
Hingga kini, sorotan publik masih mengalir di berbagai platform, menuntut evaluasi menyeluruh terhadap proses pengadaan dan penggunaan anggaran untuk perlengkapan Paskibraka. (*)