BREAKING NEWS

Padam Listrik Ganggu UMKM, Tukang Jahit di Selayar Terpaksa Tolak Orderan Jelang HUT RI

 

Gambar Ilustrasi Tukang Jahit Pasrah Tolak Banyak Orderan jelang HUT RI 

SELAYARKINI - Dampak pemadaman listrik yang berkepanjangan di Kabupaten Kepulauan Selayar semakin dirasakan pelaku usaha kecil, terutama para penjahit rumahan. Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80, para tukang jahit justru kewalahan, bukan karena banjir orderan, melainkan karena tidak mampu menyelesaikan pekerjaan akibat listrik yang terus padam.

Yuni, seorang penjahit di kawasan Kota Benteng, mengaku terpaksa menolak sejumlah pesanan karena jahitan yang menumpuk tak kunjung selesai. Ia bahkan sudah tidak menerima orderan baru sejak beberapa hari terakhir.

“Biasa kalau masuk bulan Agustus begini, banyak yang pesan baju upacara, seragam sekolah, sampai bendera. Tapi sekarang semuanya menumpuk karena listrik sering padam. Saya tidak bisa kerja kalau tidak ada listrik karena semua mesin pakai dinamo,” ungkap Yuni, Rabu (6/8/2025).

Ia menuturkan, beberapa pelanggannya terpaksa membawa pulang kain yang belum dijahit karena takut tidak selesai tepat waktu. Sementara itu, pesanan yang sudah masuk masih antre dan belum ada kepastian kapan bisa diselesaikan.

Keluhan serupa juga disampaikan sejumlah penjahit lainnya di Benteng maupun wilayah kecamatan. Mereka merasa kecewa karena tidak hanya kehilangan pendapatan, tetapi juga kepercayaan pelanggan.

“Mau kerja malam pun tidak bisa, karena listrik juga sering padam di malam hari. Ini sangat mengganggu,” kata Daeng Rita, penjahit lainnya.


Mesin Sewa Tiba di Selayar

Informasi terbaru yang diterima redaksi menyebutkan bahwa mesin sewa dari PLN Sulselrabar akan tiba di Selayar pada Rabu, 6 Agustus 2025. Mesin tersebut diharapkan dapat memperkuat pasokan listrik sementara sambil menunggu perbaikan sistem utama.

Namun demikian, para pelaku usaha berharap agar penanganan dilakukan secepat mungkin, karena momentum perayaan kemerdekaan hanya tinggal hitungan hari.

“Kalau tidak segera normal, kami bisa kehilangan momen penting ini. Agustus biasanya jadi puncak pemasukan,” keluh Yuni.

Situasi ini menjadi alarm bagi pihak terkait, bahwa ketersediaan listrik bukan hanya soal penerangan, tetapi juga menyangkut kelangsungan hidup pelaku usaha kecil yang menggantungkan penghasilannya pada stabilitas pasokan energi.

Masyarakat Selayar, khususnya para pelaku UMKM, kini menanti langkah konkret dari PLN dan pemerintah daerah. Mereka berharap agar pasokan listrik segera kembali normal, agar roda ekonomi rakyat kecil bisa kembali berputar terutama di tengah semangat menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image