Silaturahmi dengan MUI, Kapolres: Selayar adalah Tanah Ulama, Tanah Adat dan Tanah Sejarah
![]() |
Silaturahmi dengan MUI, Kapolres: Selayar adalah Tanah Ulama, Tanah Adat dan Tanah Sejarah |
SELAYARKINI – Melanjutkan rangkaian silaturahmi sebagai pejabat baru di Kepulauan Selayar, Kapolres AKBP Didid Imawan, S.I.K., S.H., M.Tr.Mil., kembali menjalin komunikasi strategis dengan unsur keagamaan melalui kunjungan silaturahmi bersama pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kepulauan Selayar, Selasa (5/8/2025).
Pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Baznas Selayar, Jalan RA Kartini, Benteng, ini dihadiri langsung oleh Ketua MUI Ir. H. Arfan Arief, Wakil Ketua sekaligus Ketua FKUB H. Patta Lolo, Wakil Ketua I Ust. H. Nazir, Sekretaris H. Firman, serta sejumlah pengurus ormas Islam tingkat kabupaten. Turut mendampingi Kapolres dalam pertemuan tersebut antara lain Kasat Intelkam IPTU H. Andi Suparman, Kasat Reskrim IPTU Muh. Rifai, Kasat Narkoba Suhardiman, S.H., M.Si., dan Kanit III Sat Intelkam Bripka M. Sahruddin.
Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari agenda silaturahmi Kapolres sebelumnya bersama Bupati Kepulauan Selayar dan unsur Forkopimda, serta dengan insan pers di daerah tersebut. Semua pertemuan ini menjadi bagian dari pendekatan awal AKBP Didid Imawan dalam membangun komunikasi lintas sektor guna memperkuat sinergitas dan stabilitas kamtibmas di wilayah hukum Polres Kepulauan Selayar.
Dalam sambutannya di hadapan para tokoh ulama, Kapolres menegaskan bahwa MUI merupakan mitra penting Polri dalam merawat ketenteraman dan stabilitas sosial masyarakat, terlebih dalam konteks daerah kepulauan yang memiliki kekayaan sejarah, adat, dan nilai keislaman yang kuat.
“Kami menyadari bahwa peran tokoh agama, khususnya MUI, sangat penting. Kita perlu membangun Narasi bahwa Selayar ini adalah tanah ulama, tanah adat, dan tanah sejarah. Identitas ini harus terus dijaga dan dikuatkan, karena menjadi benteng penting dalam menghadapi tantangan zaman,” tutur AKBP Didid Imawan.
Kapolres menambahkan bahwa situasi keamanan di Kepulauan Selayar secara umum berada dalam kondisi aman dan kondusif. Namun, ia mengingatkan bahwa karakteristik wilayah kepulauan dengan banyaknya desa terpencil menuntut pendekatan keamanan yang lebih sensitif, partisipatif, dan berbasis kearifan lokal.
Dalam pertemuan yang berlangsung akrab tersebut, Kapolres dan jajaran MUI juga membahas sejumlah isu aktual, seperti degradasi akhlak generasi muda akibat kecanduan gadget, turunnya kualitas ibadah, serta menurunnya kedisiplinan pelajar. Diskusi turut menyinggung cita-cita besar Indonesia Emas 2045, yang menurut Kapolres tidak hanya bisa dicapai melalui peningkatan gizi dan infrastruktur, tetapi juga harus dibarengi pendidikan karakter, penguatan wawasan kebangsaan, dan ketahanan moral.
“Program Makan Bergizi Gratis itu penting, tapi tak cukup. Kita butuh penguatan mental dan akhlak anak-anak kita. Di sinilah peran ulama sangat vital,” ujarnya.
Kapolres juga mengajak MUI untuk terus menjadi penyejuk umat, mengedepankan dakwah yang menentramkan, serta membantu kepolisian dalam menyebarkan nilai-nilai toleransi, kebangsaan, dan ketaatan hukum di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 11.00 WITA ini ditutup dengan kesepahaman untuk mempererat komunikasi dan kerja sama antara MUI dan kepolisian, terutama dalam menyambut berbagai agenda penting ke depan seperti hari besar keagamaan, pesta demokrasi, dan dinamika sosial lainnya.
Silaturahmi ini menegaskan komitmen Polres Kepulauan Selayar dalam membangun kolaborasi yang solid lintas elemen masyarakat demi terciptanya wilayah yang aman, damai, dan berkemajuan dalam bingkai kearifan lokal dan nilai keagamaan. (Humas Polres)