Solar Tembus Rp13 Ribu, Gas Elpiji Rp45 Ribu! Nelayan Takabonerate Menjerit
SELAYARKINI – Harga solar hingga Rp13 ribu perliter dan gas elpiji 3 kilogram tembus Rp45 ribu per tabung masih mencekik ribuan nelayan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Hingga saat ini, nelayan di pulau-pulau seperti Rajuni, Jinato, Tarupa, Tambuna, dan Pasitallu Timur terus mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar dengan harga wajar. Solar kerap langka, sementara gas elpiji dijual jauh di atas harga eceran normal.
Ilyas, warga Pulau Rajuni, mengungkapkan solar terkadang tidak tersedia sama sekali. “Biasa tidak ada sama sekali, biasa juga lancar kalau cuaca bersahabat. Untuk harganya bervariasi antara Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter solar,” jelasnya.
Pasokan solar dan gas elpiji umumnya datang melalui perahu pembeli ikan dari Kabupaten Bulukumba, Sinjai, dan Bantaeng. Ada juga perahu kampas dari Sinjai yang khusus membawa solar dan es. Namun, jumlah pasokan tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan nelayan.
Untuk elpiji 3 kilogram, warga mengaku harga di Pulau Rajuni dan sekitarnya mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per tabung. Hanya di Pulau Kayuadi harga lebih rendah, yakni Rp30 ribu per tabung.
Masyarakat berharap pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mencarikan solusi agar kebutuhan pokok ini bisa lebih terjangkau. Apalagi, kondisi ekonomi nelayan saat ini sedang lesu dan tidak sebanding dengan hasil tangkapan mereka di laut.